Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus mendorong kerja sama dalam mewujudkan agenda transformasi digital Indonesia, melalui akselerasi transformasi digital pada 4 pilar, yaitu infrastruktur digital sebagai fondasi, pilar masyarakat digital, ekonomi digital dan pemerintahan digital.
Khusus di sektor kesehatan, Kominfo melakukan berbagai upaya transformasi digital seperti penguatan infrastruktur telekomunikasi digital.
“Sehingga masyarakat mendapatakan akses internet yang merata dalam pemanfaatan layanan kesehatan digital termasuk telemedicine dan on demand healthcare,” kata Direktur Ekonomi Digital Kementerian Kominfo, I Nyoman Adhiarna.
Nyoman mengungkapkan, pihaknya juga terus memperkuat kolaborasi dan kerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan, terutama dalam meningkatkan adopsi teknologi digital salah satunya dengan Asosiasi Healthtech Indonesia (AHI).
“Kominfo perlu mengadakan workshop adopsi teknologi rekam medis elektronik untuk transformasi digital rumah sakit. Sebagai bentuk sosialisasi kepada masyarakat, tenaga kesehatan dan staf fasilitas kesehatan mengenai peran implementasi rekam medis elektronik pada fasilitas kesehatan,” tambahnya.
Menurut Nyoman, pandemi Covid-19 telah mendorong pengembangan solusi kesehatan melalui teknologi digital untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi, serta peningkatan mutu pelayanan.
Selain telemedicine, penerapan teknologi digital juga telah digunakan pada sistem komputasi BPJS kesehatan, serta penerapan sistem terpadu rekam medis elektronik di rumah sakit.
Ketua Healthtech Indonesia, Gregorius Bimantoro menambahkan, banyak startup bidang kesehatan terus bertumbuh. Pada 2018, baru ada 40 startup bidang kesehatan yang bergabung di AHI. Kini sudah bertambah menjadi 120 startup kesehatan. Namun para startup ini memiliki kendala koneksi dengan bidang unit pelayanan kesehatan.
(Indonesiatech)
Komentar