Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mendorong pelaku UMKM untuk terus meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar lebih kompetitif.
“Kualitas produk dalam negeri harus makin ditingkatkan agar lebih kompetitif,” kata Johnny dalam keterangan tertulis, Senin (4/4).
Menurutnya, Presiden Jokowi dalam berbagai kesempatan sudah menyampaikan apa saja yang harus terus diperbaiki dan dibenahi berkaitan dengan digitalisasi sektor UMKM di Indonesia.
“Dari hulu sampai hilir, dari penyediaan bahan baku hingga pembenahan bersama-sama seperti packaging, branding hingga pemasaran digital,” jelas Johnny.
Menteri Johnny pun menegaskan saat ini pihaknya tengah mendorong pelaku UMKM berjualan digital menggunakan platform loka pasar digital di Indonesia. Sebelumnya di tahun lalu, Kementerian Kominfo telah melakukan fasilitasi dan pendampingan bagi 26.000 pelaku UMKM mengenai penjualan digital di daerah destinasi wisata prioritas.
“Pada 2022 ditargetkan 30.000 UMKM mendapat fasilitasi dan pendampingan teknologi 4.0 dari yang sederhana seperti pemanfaatan QR code hingga tahap paling lanjut pemanfaatan aplikasi agregator penjualan digital,” jelas Johnny.
Menkominfo lebih lanjut menjelaskan, pelaku UMKM dilatih menggunakan aplikasi lokapasar dan perencanaan serta pemantauan aktivitas bisnis dengan menggunakan aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP).
“Sehingga pelaku UMKM bisa memantau penjualan pada berbagai marketplace. Aplikasi ERP mini yang memungkinkan UMKM dapat memantau jumlah persediaan bahan baku dan barang jadi serta menyusun laporan keuangan. Hingga aplikasi Augmented Reality/Virtual Reality (AR/VR) untuk visualisasi produk yang dijual,” paparnya.
Menurut Johnny, Indonesia bahkan telah menargetkan agar pada tahun 2024 mendatang, jumlah pelaku UMKM yang tergabung ke dalam ekosistem digital dapat meningkat hingga 30 juta melalui Program Nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI).
“Peran yang diharapkan dari Kementerian Kominfo juga berkaitan dengan kebijakan tata kelola data dan perlindungan data pribadi, literasi digital terkait keamanan bertransaksi, dan kebijakan lainnya,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar