Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengimbau pengguna 3G di Indonesia untuk segera beralih ke jaringan 4G atau 5G diakrenakan jumlah pengguna jaringan 3G semakin kecil jumlahnya. Bahkan, Kominfo menilai keputusan operator seluler untuk mematikan 3G sangat tepat untuk saat ini.
Dirjen SDPPI Kementerian Kominfo Ismail mengungkapkan, jumlah pengguna 3G di Indonesia semakin turun sejak pandemi COVID-19.
“Kami melakukan pemantauan terhadap jumlah pengguna 3G ini semakin tahun semakin turun (jumlahnya). Terjadi penurunan yang cukup drastis, terutama saat pandemi COVID-19,” kata Ismail di Jakarta, Rabu (6/4).
“Masyarakat semakin bertumpu pada layanan digital, aktivitas sudah menggunakan data. Itu pengguna data semakin besar, sehingga pemanfaatan 3G makin lama makin rendah,” tambah Ismail.
Ismail juga mengungkapkan, pengguna 3G saat ini kebanyakan masih di daerah pelosok, seperti di Indonesia bagian timur. Jumlah pengguna 3G tersebut dinilai sudah tidak signifikan, di mana itu artinya langkah operator seluler untuk mematikan 3G dan spektrum frekuensinya dialihkan untuk penggunaan 4G menjadi langkah yang bijak.
“Sudah tidak signifikan lagi. Jadi, perlu dilakukan sosialisasi masif, sebab sekitar 2-3% pengguna itu bukan tidak tahu tapi tidak terinfokan. Misalnya, ganti smartphone itu mesti pula ganti SIM card. Kemudian, harga smartphone kian murah, bukan barang mewah lagi. Sosialisasi itu penting,” ujarnya.
Sejauh ini, sudah ada tiga operator seluler yang berencana akan menghapus layanan 3G di Indonesia. Telkomsel yang pertama akan melakukannya secara bertahap akhir Maret lalu hingga akhir tahun 2022, sedangkan XL Axiata tinggal 5% lagi rampung. Dan operator ketiga yang akan mematikan jaringan 3G yaitu Indosat Ooredoo Hutchison, meski belum diketahui kapan.
(Indonesiatech)
Komentar