Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengakui, masih terjadi kesenjangan digital di Indonesia. Hal itu ditunjukkan oleh adanya puluhan juta warga yang belum bisa mengakses internet dari gawai pada 2019. Hal itu disampaikan Menkominfo dalam Sidang Kedua Digital Economy Working Group (DEWG) G20, di Yogyakarta, Selasa (17/5).
“Kesenjangan digital masih menjadi tantangan, dan bahkan lebih sedikit lagi yang memiliki akses ke internet broadband,” jelasnya dalam siaran pers Kemenkominfo, Selasa (17/5).
Johnny menambahkan, data International Telecommunication Union (ITU) 2021 menunjukkan ada 2,9 miliar orang yang belum pernah menggunakan internet.
“Berdasarkan data Bank Dunia, sekitar 94 juta orang dewasa di Indonesia pada tahun 2019 yang tidak dapat mengakses internet di perangkat seluler,” sambung Johnny.
Ia pun mengatakan, pihaknya berupaya menyediakan infrastruktur telekomunikasi digital yang stabil dan kuat secara besar-besaran berupa kabel serat optik di darat dan bawah laut, beberapa satelit high-throughput, dan ribuan penggelaran Base Transceiver Station.
Menurut Menkominfo, kondisi itu pula yang menjadi salah satu pertimbangan pembahasan upaya menjembatani kesenjangan digital lewat kolaborasi secara besar-besaran antara negara G20 dan seluruh dunia pada Forum DEWG G20 itu.
Kemudian berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), kesenjangan digital itu juga tampak dalam sejumlah kategori. Di antaranya, persentase rumah tangga dengan komputer berdasarkan daerah pada 2019 baru mencapai 9,45 persen di desa, dan 26,11 persen di kota. Pada 2020, rumah tangga di desa dengan komputer bertambah menjadi 9,58 persen, sedangkan di kota turun menjadi 26,09 persen.
Data yang sama menunjukkan, penetrasi internet di desa pada 2019 hanya menorehkan nilai 61,24 persen, sementara di kota mencapai 83,57 persen. Setahun kemudian, penetrasi internet desa mencapai 67,19 persen dan di kota 86, 81 persen.
Rincian lima provinsi tertinggi itu antara lain DKI Jakarta dengan 77,61 persen, DI Yogyakarta 68,8 persen, Kepulauan Riau 67,72 persen, Kalimantan Timur 66,24, dan Bali 61,06 persen.
Sementara, lima provinsi terbawah dalam hal individu pengguna internet terdiri dari Maluku dengan 39,48 persen, Sulawesi Barat 38,29 persen, Maluku Utara 35,8 persen, NTT 32,04 persen, dan terendah Papua 25,52 persen.
(Indonesiatech)
Komentar