Pemerintah terus lakukan pengembangan ekosistem startup digital demi ekonomi digital yang optimal. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjelaskan, Pemerintah menyiapkan stimulus pelatihan untuk menciptakan talenta digital untuk kebutuhan startup digital.
“Kehadiran Pemerintah penting karena bisnis ini masih tergolong baru di Indonesia. Tapi dependency kita terhadap bisnis ini tinggi, sehingga kita tidak punya pilihan selain membangun bisnis ini. Kami menyiapkan pelatihan untuk talenta digital dalam jumlah yang banyak untuk bisnis ini tumbuh dan berkembang,” jelas Menkominfo Johnny G. Plate dalam Dialog Economic Challenges Metro TV: Gelembung Startup Pecah? dari Jakarta Barat, Selasa (14/06) malam.
Ia berharap, keberadaan talenta digital akan memicu ide untuk melahirkan startup digital di Indonesia.
“Begitu kita membentuk talent-nya, maka kita membentuk ide dan gagasan. Setelah ide dan gagasan dibentuk, di situ awalnya startup digital. Di sinilah Pemerintah perlu hadir melalui pelatihan-pelatihan,” tambahnya.
Mengenai stimulus pelatihan yang disiapkan, Johnny menjelaskan, ada banyak pelatihan untuk pengembangan startup digital yang disediakan Kominfo maupun Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.
“Khususnya yang teknologi nondigital itu ada di Kemendikbudristek, tentu ada startup juga. Kominfo sendiri punya beberapa jenis pelatihan. Sekolah Beta misalnya, merupakan progam yang memberikan pengetahuan dan keahlian mendasar dalam dunia startup yang berisikan serangkaian kelas pembekalan pengetahuan dasar terkait konsep startup teknologi dan model bisnis untuk para pemula industri startup,” papar Johnny.
Selain itu, Kominfo juga menyiapkan program Gerakan Nasional 1.000 Startup Digital yang bertujuan mencari serta mengkurasi ide kreatif dan tim dalam pembuatan produk inovatif.
“Mendampingi pelaku startup yang berada pada tataran mencari solusi, validasi solusi, hingga mendapatkan konsumen pertama. Setelah startup digital itu berkembang, ide-ide kreatifnya mulai dikurasi, masuklah di program 1.000 Startup Digital,” terang Menkominfo.
Menurutnya, pihaknya juga mendampingi pengembangan startup digital lewat program startupstudio.id. Program itu menyasar startup yang telah berkembang hingga C-Level atau founder, guna menyiapkan wawasan dan kemampuan teknis secara lebih intensif.
“Kemudian, setelah bertumbuh dan berkembang dengan benar, di-matchmaking dengan capital venture melalui program HUB.ID. Hal itu dilakukan agar startup digital mendapatkan komitmen investasi, untuk membantu peningkatan kemampuan startup digital memperluas layanan ke masyarakat. Itu very early bargaining, setelah itu startup digital bertumbuh,” jelas Menkominfo.
Johnny mengakui ada banyak tantangan yang dihadapi pelaku startup digital, salah satunya berkaitan dengan manajemen, pembiayaan dan pengelolaan teknologi.
“Pada saat startup digital mulai bertumbuh, gagasan dan ide-ide kreatif tidak akan pernah berhenti. Begitu pula dengan teknologinya. Hal itu menandakan Capital Expenditure-nya berjalan dan terus berkembang karena sejalan dengan kebutuhan. Itulah tantangannya! Setelah startup digital mulai berkembang, dibuat valuasi karena butuh pembiayaan dan seterusnya,” urai Johnny Plate.
Saat ini, menurutnya, tantangan pelaku startup digital tidak hanya dari dalam saja, namun juga dari luar antara lain kondisi pandemi Covid-19, disrupsi teknologi, dan geostrategis.
“Pasti ada dampaknya geostrategis di sektor pangan dan energi. Setelah itu financial, selanjutnya startup akan berhadapan dengan Capital Venture dan sebagainya. Kemudian ke makro ekonomi, di situlah kita perlu stabilitas,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar