Sepanjang tahun 2020, jumlah wisatawan mancanegara yang masuk ke Indonesia hanya 25% dari tahun sebelumnya. Bahkan, sekitar 409.000 tenaga kerja sektor pariwisata kehilangan pekerjaan dan pendapatan negara mengalami penurunan Rp20,7 Miliar.
Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika Mira Tayyiba mengatakan, Pemerintah tengah melaksanakan program strategis untuk pemulihan sektor pariwisata di tanah air.
“UMKM go online, Bangga buatan Indonesia, Membangun Jaringan 4G di 12.548 desa dari 83.218 desa/kelurahan yang belum terjangkau jaringan G, JPHUB, Pembangunan Desa Wisata,” papar Sekjen Kominfo Mira Tayyiba dalam acara Road to DTE: Revitalisasi Sektor Pariwisata Melalui Digitalisasi yang berlangsung secara virtual dari Jakarta Pusat, Selasa (14/06).
Ia memaparkan, berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia (Kemenkop UKM) tahun 2021, terdapat kontribusi UMKM/UMi sebanyak 61,97% akibat pelaksanaan program UMKM go online.
Sementara melalui program Bangga Buatan Indonesia, pemerintah melakukan pendampingan kepada 26.000 UMKM untuk berjualan secara digital di 10 kawasan pariwisata prioritas.
Menurut Chair of the Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia, Pemerintah tengah melakuan pembangunan infrastruktur digital di seluruh Indoenesia secara merata.
“Membangun Jaringan 4G di 12.548 desa dari 83.218 desa dan kelurahan yang belum terjangkau jaringan 4G, Pembangunan platform digital Jaringan Pariwisata Hub (JPHUB), dan Pendampingan Desa Wisata melalui pelatihan Bahsa Inggris, Pemanfaatan toko daring pada 16 BUMDes dan Pelatihan UMKM/UMi melalui Digital enterpreneurship Academy (DEA),” paparnya.
Sekjen Kominfo mengutip data APJII, saat penetrasi internet di Indonesia pada periode 2021-2022 mencapai 77,2%. Kondisi itu, menurut Sekjen Mira Tayyiba membuat peluang ekjonomi digital di Indonesia terbuka lebar.
“Berdasarkan data dari Google, Temasek, dan Bain dalam laporan e-Conomy SEA tahun 2021, nilai ekonomi digital Indonesia tahun 2021 mencapai 70 miliar USD. Dan data APJII tahun 2022, sepanjang tahun 2021-2022, lebih dari 210 juta penduduk Indonesia telah terkoneksi internet,” jelas Mira.
Ia menjelaskan, potensi potret peluang dan potensi ekonomi digital di Indonesia. Menurutnya, di kawasan Asia Tenggara, lonjakan nilai akumulatif ekonomi digital di tahun 2030 diperkirakan mencapai 1 Triliun USD. Pertumbuhan tersebut menurut Sekjen Mira Tayyiba didukung oleh potensi pertumbuhan internet di Indonesia.
“Prediksi nilai ekonomi digital Indonesia tahun 2025 senilai USD146 Miliar atau setara Rp2.103 Triliun. Di tahun 2030 mencapai USD330 Miliar atau setara Rp4.752 Triliun,” pungkasnya.
(Indonesaitech)
Komentar