Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate melakukan kunjungan kerja ke Batam, Kepulauan Riau. Menkominfo tiba Bandara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau, pada hari ini, Kamis (23/06), sekira pukul 16.30 WIB.
Kedatangan Menteri Johnnykali ini dalam rangka menghadiri dua acara sekaligus yaitu memaparkan agenda percepatan transformasi digital nasional dengan empat fokus utama, salah satunya adalah berkaitan dengan Pusat Data Nasional (PDN).
“Kunjungan Menkominfo ke Batam bukan hanya soal PDN, payung besarnya adalah transformasi digital. Nah, salah satu hal strategis pada kunjungan kali ini juga untuk mendorong tumbuhnya investasi pihak asing pada data center di Indonesia,” jelas Direktur Layanan Aplikasi Informatika (LAIP) Ditjen Aptika, Bambang Dwi Anggono saat ditemui di VIP Room Bandara Internasional Hang Nadim, Kepulauan Riau, Batam.
Menkominfo Johnny G. Plate akan memulai kegiatan di Kawasan Nongsa, Turi Beach, Batam, untuk membahas pembangunan PDN bersama Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, Sekretaris Daerah Kepri Jefrydin, serta Pemerintah Republik Korea. Selanjutnya, Menkominfo menyaksikan serah terima sertifikat lahan PDN antara Kepala Kantor Pertanahan dengan Sekretaris Direkorat Jenderal Aptika, Slamet Santoso.
“Setelah itu, Menteri Kominfo meninjau lokasi Pusat Data Nasional (PDN) yang berada di di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Nongsa untuk melihat perkembangan pembangunannya,” jelas Direktur LAIP.
Setelah itu, Menkominfo juga akan melanjutkan perjalanan menuju lokasi PT. Schneider Electric Manufacturing Batam, dalam rangka melihat produk-produk yang dihasilkan mereka untuk memenuhi kebutuhan pasar dalam negeri.
“Jadi kaitannya berupa prinsipal yang memiliki andil dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital Indoneisa. Ini juga perlu dikembangkan karena memang saat ini kita sama-sama tahu, kekuatan UMKM kita cukup besar menyumbang 60% dari GDP nasional,” tutur Bambang.
Kunjungan Johnny G. Plate ke Batam kali ini juga bertujuan untuk melanjutkan pembicaraan dengan Pemerintah Republik Korea pada tanggal 16 Juni lalu mengenai peluang kemitraan kedua negara di bidang pengembangan dan pembiayaan pusat data.
“Pemerintah Republik Korea diundang ke sini karena pembiayaan Pusat Data Nasional yang ada di Batam ini melalui Pemerintah Korea melalui skema Government-to-Government (G2G). Jadi biar mereka juga tahu perkembangannya sampai di mana. Selain itu, kita juga mengundang dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Pemda setempat karena dalam hal membangun PDN itu mencakup proses perizinan,” terangnya.
(Indonesiatech)
Komentar