Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengadakan webinar Ngobrol Bareng Legislator bertema ‘Mencegah Paham Ekstremisme di Media Sosial’, Minggu (26/6).
Acara diisi empat narasumber yaitu Samuel Abrijani sebagai Dirjen Aptika Kominfo RI, Taufiq R Abdullah sebagai Anggota Fraksi PKB DPR RI, Makmun Rasyid sebagai Anggota BPET MUI Pusat, dan A Nafis Atoillah sebagai Ketua RMI NU Kabupaten Banjarnegara. Selain itu, dihadiri juga oleh lebih dari 250 orang dan berlangsung secara interaktif dan penuh antusiasme penonton.
Saat ini, penyebaran informasi di internet berlangsung begitu cepat dan tanpa batas berkat sehingga seluruh kalangan di berbagai daerah memiliki akses ke internet. Hal itu tentu merupakan hal positif karena memperluas akses informasi. Meski begitu, cepatnya pertukaran informasi ini sering disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Salah satunya adalah penyebaran paham ekstremisme.
“Penguatan civil society adalah kunci untuk menghalau radikalisme. Perlu peran serta masyarakat luas untuk bersama mentransmisikan informasi yang benar. Terutama tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh pemuda, artis, dan influencer. Sehingga masyarakat mau membaca dan terpapar informasi dari sumber yang benar dan terpercaya,” jelas Taufiq R Abdullah.
Anggota BPET MUI Pusat, Makmun Rasyid juga mengatakan, demi melawan ekstremisme perlu upaya pencegahan dini yang mencakup tiga tahap.
“Preemtif yaitu penguatan daya cegah masyarakat terhadap hoaks dan ajakan terorisme, preventif yaitu upaya proaktif dengan melawan berita hoaks, dan gakkum yaitu menindak setiap pelanggaran berdasarkan UU yang berlaku,” paparnya.
Sementara, Ketua RMI NU Kabupaten Banjarnegara, Nafis Atoillah mengatakan, untuk melawan ekstremisme perlu gerakan berskala nasional untuk mengarusutamakan opini, pemahaman dan informasi tentang paham keagamaan yang ramah, moderat, toleran, dan berbagai karakter non-radikal lainnya.
“Kita perlu Gerakan Nasional Penanggulangan Ekstremisme Keagamaan di Dunia Maya,” sambungnya.
(Indonesiatech)
Komentar