Delegasi Pertemuan Ketiga Kelompok Kerja Ekonomi Digital G20 atau 3rd Digital Economy Working Group (DEWG) Meeting G20 bisa menikmati pemandangan matahari terbenam di Puncak Waringin, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu (20/7).
Pemandangan Puncak Waringin adalah lokasi terbaik menikmati fenomena matahari tenggelam di Labuan Bajo. Sebab, tempat itu berada di ketinggian yang berkisar antara 45-54 meter di atas permukaan laut (MDPL).
Dengan ketinggian tersebut, membuat fenomena matahari terbenam akan nampak begitu indah jika disaksikan. Ketika matahari terbenam, warna langit Labuan Bajo dalam sekejab berubah menjadi merah muda dan kuning muda dan akan berlangsung sekitar 1-2 menit sampai dengan matahari terbenam total.
Dikabarkan, delegasi DEWG G20 Labuan Bajo akan berada di lokasi tersebut selama 30 menit untuk menikmati pemandangan indah tersebut ditemani suguhan berbagai kuliner khas Indonesia.
Menurut seniman Maria Suriyani Fengi yang akan juga tampil menghibur delegasi DEWG G20 mengatakan, dirinya akan menyuguhkan lagu-lagu etnik dan internasional yang dimainkan oleh seniman lokal diiringi juga dengan petikan-petikan nada indah dari alat musik Sasando khas NTT. Total ada 10 lagu yang akan disuguhkan, terdapat lima lagu etnik dan lima lagu internasional atau asing.
“Kira-kira lagu yang dibawakan diantaranya lagu Heal the World, Mas Que Nada, Cindai khas dari Malaysia,” jelas Maria.
Melalui alunan lagu-lagu itu, Maria berharap para delegasi DEWG G20 dapat menikmati terbenamnya matahari di Puncak Waringin dengan lebih nyaman.
Dikabarkan sebelumnya, dalam mempersiapkan gelaran G20 di sana Penataan Puncak Waringin dilakukan pada 1 Agustus – 28 Desember 2019, Kementerian PUPR telah menyelesaikan penataan Puncak Waringin tahap I dengan komponen kegiatan terdiri dari Gedung Utama yang berfungsi sebagai lounge dan pusat cinderamata serta viewing deck dengan biaya sebesar Rp9,3 miliar.
Kemudian, pada 2020, Kementerian PUPR melanjutkan penataan Puncak Waringin tahap II dengan lingkup kegiatan berupa pembangunan pusat sovenir, bangunan area tenun dilengkapi dengan toilet dan mushola, bangunan pos jaga dan ruang ganset, taman dan amphiteater, area parkir serta jalan setapak. Dengan nilai kontrak sebesar Rp18,2 miliar, yang selesai di akhir Desember 2020.
(Indonesiatech)
Komentar