Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate tengah melakukan kunjungan kerja ke Amerika Serikat untuk memastikan kemajuan pembuatan satelit di Boeing, SpaceX, dan Hughes Network System. Dilansir dari keterangan tertulis Kementerian Kominfo, Senin (25/7), Menkominfo Johnny Plate juga akan temui Qualcomm, Cisco, Maxar, dan Meta.
Boeing merupakan perusahaan manufaktur satelit untuk proyek Hot Backup Satellite (HBS) Indonesia, sedangkan SpaceX bakal menyediakan roket untuk meluncurkan (rocket launcher) satelit tersebut ke orbit. Kemudian Hughes Network System adalah perusahaan yang menyediakan solusi broadband bagi satelit dengan teknologi High Throughput Satellite (HTS) yang digunakan HBS.
Pada kunjungannya kali ini, Menkominfo didampingi Direktur Utama badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kemenkominfo Anang Latif, Dirjen Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Ismail dan Dirjen Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Usman Kansong.
Direktur Utama BAKTI Anang Latif menjelaskan, ada beberapa alasan pentingnya pengembangan proyek HBS ini. HBS dipilih dalam rangka menyediakan dukungan cadangan untuk memitigasi segala risiko yang mungkin terjadi pada satelit Satria-1.
Selain memiliki fungsi utama sebagai cadangan bagi SATRIA-1, penyediaan HBS bertujuan untuk menambah kecepatan internet dan meningkatkan pengalaman pengguna.
Proyek pembuatan HBS berlangsung sejak 19 Oktober 2021 ketika Kemenkominfo melalui BAKTI melaksanakan pengadaan dengan berpedoman pada Peraturan Direktur Utama BAKTI Nomor 4 Tahun 2021 tentang Tata Cara Pengadaan Barang/Jasa Penyediaan Hot Backup Satellite untuk Transformasi Digital.
(Indonesiatech)
Komentar