Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) bersama Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Provinsi Jawa Timur, dan Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) menggelar Pekan Literasi Digital di Kota Batu.
Kegiatan dihadiri oleh 350 peserta dari Kelompok Masyarakat Millenial dan Komunitas pada tanggal 26 Juli 2022 di Hotel Horison Trunojoyo, Kota Batu, Jawa Timur.
Kegiatan ini bertujuan meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat dan komunitas setempat agar dapat memanfaatkan teknologi digital dengan tepat guna dan bertanggung jawab. Milenial atau generasi muda dirujuk sebagai salah satu generasi yang potensial di era disrupsi teknologi saat ini.
Dalam laporan yang dirilis oleh APJII bulan Juni 2022 lalu, ditemukan bahwa kelompok umur 13-18 tahun memiliki tingkat penetrasi internet tertinggi dengan persentase 99,16 persen, yang selanjutnya diikuti oleh kelompok usia 19-34 tahun yang memiliki penetrasi internet sebesar 98,64 persen.
Untuk itu, Kominfo yang bekerja sama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menginisiasi program Pekan Literasi Digital untuk Kelompok Masyarakat Milenial dan Komunitas.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kadis Kominfo) Provinsi Jawa Timur yang menuturkan bahwa teknologi informasi berkembang sangat cepat namun belum bisa diimbangi oleh perkembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Memang saat ini sedang dibutuhkan literasi digital, kecepatan teknologi informasi masih belum balance dengan kemampuan SDM-nya, membangun teknologi merupakan hal yang lebih mudah dari membangun manusianya. Harus ada percepatan pembangunan SDM untuk mengimbangi perkembangan teknologinya,” papar Hudiyono, Kadis Kominfo Jawa Timur.
Selanjutnya, agenda dilanjutkan dengan sesi diskusi Obral-obrol Literasi Digital yang membahas Makin Cakap Digital dengan empat pilar literasi digital menghadirkan Rizki Ameliah (Ketua Tim Literasi Digital Sektor Kelompok Masyarakat Kemenkominfo), Donny BU (Dewan Pengarah Siberkreasi) dan ICT Watch), Frida Kusumastuti (Japelidi), dan Soni Mongan (Praktisi Literasi Digital).
“Kalau bicara soal program literasi digital, literasi digital itu sudah digaungkan sejak 2017 oleh Kementerian Kominfo bersama dengan GNLD Siberkreasi, tetapi karena ada pandemi ini, program literasi digital masuk sebagai dari bagian upaya visi misi presiden Jokowi terkait perkembangan SDM digital,” kata Rizki.
Salah satu modul literasi digital yang dibahas dalam kegiatan ini adalah modul Keamanan Digital mengenai praktik fundamental privasi dan sekuriti digital personal.
“Security Update harus rutin dilakukan karena perangkat lunak apapun membutuhkan
perawatan dan perbaikan untuk memperbaiki bugs dan patch holes. Dengan demikian,
smartphone kita dapat tetap aman,” jelas Donny BU, Dewan Pengarah Siberkreasi dan ICT Watch.
(Indonesiatech)
Komentar