Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) akan menambah jaringan kabel serat optik sepanjang 12.373 kilometer (km), sehingga total Indonesia akan memiliki 372.373 km kabel serat optik pada akhir 2023.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan, serat optik merupakan tulang punggung infrastruktur bagian dari geoekonomi Indonesia yang wilayahnya diapit dua benua dan samudera.
“Peta kita, kita telah membangun potretnya 360.000 km fiber optic di laut Indonesia. Ditambah nanti yang BAKTI akan bangun untuk menghubungkan titik-titik bisa 372.373 km fiber optic yang tersebar kawasan kita,” papar Menkominfo Johnny G. Plate dalam acara Focus Group Discussion (FGD) ‘Akselerasi Pembangunan Infrastruktur Digital’ bersama pemimpin redaksi 18 media massa di Hotel Ayana, Labuan Bajo, NTT, Minggu (14/8).
Menkominfo menambahkan, terdapat beberapa syarat tata kelola telekomunikasi, antara lain infrastruktur internet computer (icp) dari hulu hingga hilir, serta tata kelola sumber daya berupa spektrum frekuensi. Ia memberi contoh, bila infrastruktur jalan harus ada tanah, infrastruktur telekomunikasi harus ada pita operator.
“Tetapi yang di bawah spektrum kita ini amburadul. Termasuk manajemennya ada yang pakai satelit dan analog televisi. Spektrum harus diatur tata kelolanya dengan baik agar efisien pengelolaannya,” jelas Menkominfo.
Johnny Plate menambahkan, pemerintah tidak bisa membangun sumber telekomunikasi bila tidak tersedia spektrum. Indonesia diperkirakan membutuhkan 2.047 megahertz (MHz) spektrum, namun yang tersedia hanya 737 Mhz alias kurang 1.310 MHz untuk membangun telekomunikasi.
“Belum 5G, ini 4G itu harus kita tata kelolakan,” pungkas Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar