Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) belum menerima laporan terkait dugaan kebocoran data Jasa Marga.
“Saat ini belum ada laporan dari Jasa Marga terkait kemungkinan kebocoran data pribadi,” jelas Dirjen Aplikasi dan Informatika Kementerian Kominfo Semuel Abrijani Pangerapan, Kamis (25/8).
Sebelumnya ramai menjadi perbincangan, adanya seorang anggota forum peretas bernama ‘Desorden’ yang mengunggah sampel data yang diuga milik Jasa Marga pada Selasa (23/8).
Mereka mengunggah 252 GB data yang diambil dari lima server yang diduga milik Jasa Marga yang berisi data pelanggan, karyawan hingga keuangan perusahaan dalam format pdf. Pengunggah data juga memberikan tangkapan layar total seluruh folder berkapasitas 252.5 GB dan berisi 418.368 data.
Diketahui, ‘Desorden grup’ merupakan grup peretas yang sudah beberapa kali meretas di beberapa negara di Asia seperti India, Singapura, Malaysia, Thailand, dan Taiwan.
Semuel mengatakan, pihaknya akan melakukan investigasi setelah menerima laporan terkait kebocoran data.
Spesialis Keamanan Teknologi Vaksincom, Alfons Tanujaya melihat bahwa data yang bocor tersebut merupakan data vendor dan korespondensi Jasa Marga.
Data vendor yang bocor bisa berbahaya dan rentan dieksploitasi jika berisi data kependudukan atau KTP. Sedangkan data korespondensi seperti PO dan kebutuhan Jasa Marga tentunya akan memberikan informasi dan dapat digunakan oleh kompetitor.
(Indonesiatech)
Komentar