Program Gerakan Nasional 1000 Startup Digital 2022 yang digelar Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) dimulai dengan Ignition sebagai tahap awal bangkitkan ekonomi digital. Kominfo mengangkat tema “Inovasi Menuju Kebangkitkan Ekonomi Digital” untuk menyebarkan semangat berwirausaha.
Dirjen Aplikasi Informatika Kemenkominfo Semuel Abrijani Pangerapan mengatakan, pertumbuhan ekonomi digital belakangan ini selalu bertambah seiring berjalannya waktu. Menurutnya, terdapat 27 juta pengguna baru dengan sekitar 60 persen masyarakat bertransaksi aktif di ruang digital.
“Kita harus jeli melihat permasalahan yang ada di sekeliling kita. Mungkin itu simple, tapi jika kita bisa memberikan solusinya, maka itu lah peluang kita untuk menjadi startup,” jelas Semuel melalui siaran tertulis, Selasa (13/9).
Ia menambahkan, program ini dilaksanakan di 20 kota serta menggandeng Kementerian dan lembaga lain hingga swasta untuk bisa menjawab tantangan digital yang ada di masa depan. Dengan tajuk Indonesia Maju #MulaidariKamu peserta ditanamkan pola pikir kewirausahaan dan pemahaman mengenai startup.
“Program ini satu rangkaian yang diharapkan dapat membangun Indonesia. Selain startup, kita juga membantu UMKM untuk manfaatkan ruang digital,” tambah Semuel.
Senada, Sonny Hendra Sudaryana selaku Koordinator 1000 Startup Digital mengatakan, program ini merupakan wadah yang tepat bagi putra-putri terbaik bangsa untuk memajukan Indonesia di era digital. Pasalnya ada banyak anak muda di Indonesia yang ingin berkarya dan membuat sesuatu tapi tidak tahu harus bertemu siapa karena tidak ada memiliki jaringan.
“Dengan adanya gerakan ini kita percaya bisa menyediakan resources yg dibutuhkan untuk berdaya dan berkarya di era internet ini,” jelasnya.
Selain itu, hadir juga Presiden Bukalapak Teddy Oetomo yang menyampaikan bahwa di masa krisis seperti pandemi saat ini merupakan peluang bagi calon startup founder untuk berinovasi dan menggerakkan ekonomi. Ia juga mengatakan. ada banyak perusahaan besar yang justru berhasil dan berkembang di masa krisis karena mampu melewati tantangan yang ada.
“Ini adalah opportunity di mana banyak yang gagal, di situ lah kompetisi banyak berkurang. Jika pada masa krisis bisa berhasil, itu lah yang menunjukkan bisnis ini sustainable,” paparnya.
(Indonesiatech)
Komentar