Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar pelatihan literasi digital pada sejumlah guru di Kabupaten Ende dan Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT).
“Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam meningkatkan literasi digital pada guru,” jelas Direktur Pemberdayaan Informatika Kominfo, Bonifasius Wahyu Pudjianto dilansir dari Antara, Senin (17/10).
Mengutip Survei Indeks Literasi Digital Nasional Indonesia yang diselenggarakan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center pada tahun 202, Indonesia masih berada dalam kategori “sedang” dengan angka 3.49 dari 5,00.Merespon hal tersebut, Kominfo menyelenggarakan Workshop Literasi Digital dengan materi yang didasarkan pada empat pilar utama literasi digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Kepala Dinas (Kadis) Kominfo Kabupaten Ende, Supriyanto mengatakan, maraknya kejahatan siber dan hoaks disebabkan masyarakat hanya mengetahui cara menggunakan internet tanpa memahami etika penggunaannya.
“Pemerintah harus berkolaborasi dengan masyarakat dan stakeholder lainnya agar nilai-nilai kebenaran dan etika dapat dijalankan tanpa meninggalkan nilai-nilai budaya dalam menggunakan teknologi digital,” papar Supriyanto.
Menambahkan, Indriyatno Banyumurti sebagai pegiat literasi digital mengatakan, masih banyak masyarakat Indonesia yang masih belum siap dalam menghadapi era digital, terutama dalam hal etika.
“Sebanyak 210 juta orang Indonesia telah terkoneksi dengan internet dan sepertiga dari hidup orang Indonesia ada di dunia digital. Tapi, ternyata masyarakat Indonesia masih menemati peringkat terbawah, sebagai netizen paling tidak sopan se-Asia Tenggara, ” jelas Indriyatno.
(Indonesiatech)
Komentar