Meta Indonesia, Kominfo dan WIR berkolaborasi hadirkan teknologi metaverse puncak KTT G20 pada 13 hingga 17 November mendatang di Bali. Eksibisi Teknologi Metaverse ini akan dipamerkan dalam acara Digital Transformation Exhibition sebagai sentuhan dan pengalaman awal untuk mengetahui manfaat dan potensi dari teknologi tersebut di Indonesia nantinya.
“Eksibisi Teknologi Metaverse akan membuka kesempatan bagi masyarakat Indonesia untuk mendobrak batas-batas ruang untuk mengakses pendidikan serta memberikan pengalaman kaya dan berbeda dalam moda perdagangan untuk menggerakkan ekonomi,” jelas Direktur Pemberdayaan Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Bonifasius Wahyu Pudjianto dalam acara press conference, Rabu, (19/10).
Nantinya, metaverse yang dibawa oleh Meta dan Kominfo akan memberikan gambaran dua sektor, yaitu perdagangan dan juga pendidikan. Landry Subianto selaku Kepala Kebijakan Publik untuk Meta di Indonesia mengatakan kalau eksibisi ini menjadi wujud upaya Meta dalam mendukung transformasi digital di Indonesia, dan menunjukkan bagaimana Indonesia bisa mendapatkan manfaat yang besar dari teknologi dan masa depan metaverse, terutama di bidang pendidikan dan perdagangan.
Misalnya dalam sektor pendidikan, teknologi metaverse ini akan menunjukkan cara yang lebih efektif dan mendalam dalam pembelajaran jarak jauh. Salah satu yang dihadirkan dalam eksibisi metaverse ini, adalah gambaran mengunjungi situs Borobudur dimana mereka bisa belajar sejarah dan budayanya, seperti kerajaan-kerajaan Jawa Kuno dan relief-relief.
Kemudian untuk sektor perdagangan, menggunakan metaverse nantinya pengguna akan mendapatkan pengalaman berbelanja meliputi lima dimensi, yaitu persepsi, emosi, pemikiran, perilaku, dan hubungan. Dengan metaverse, masa depan perdagangan menjadi tidak terbatas.
Selain Meta dan Kominfo, WIR Group juga ikut berkolaborasi sebagai backbone metaverse di Indonesia dan juga Central for Digital Society/ CfDS Universitas Gadjah Mada untuk mendukung Digital Economic Working Group (DEWG) G20.
“Pengalaman digital yang kami tampilkan dalam kolaborasi dengan Kominfo dan Meta ini – yang mengusung tema “When Tomorrow is Now — merupakan cuplikan-cuplikan teknologi augmented reality yang menjadi salah satu backbone technology dari sebuah platform metaverse,” jelas Gupta Sitorus, WIR Group Chief Sales and Marketing Officer.
Membangun metaverse di Indonesia tentunya tak lepas dari tantangan-tantangannya, salah satunya adalah literasi digital dan juga infrastruktur internet. Apalagi saat ini internet Indonesia masih dalam tahap awal menuju 5G, begitupun literasi digital yang masih belum merata di perkotaan, pedesaan, dan wilayah 3T Indonesia. Pieter mengatakan,pihaknya ingin orang-orang mendapatkan keuntungan besar dari hadirnya metaverse, sehingga kami ingin aktif berkontribusi dalam pembangunannya di Indonesia.
(Indonesiatech)
Komentar