Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) akan menggandeng media dan konsultan internasional demi mengoptimalikan pelaksanaan strategi komunikasi publik Presidensi G20 Indonesia. Kerja sama tersebut dilakukan juga untuk perluasan penyebaran informasi terkait Konferensi Tingkat Tinggi itu di level internasional.
“Kominfo bekerja sama dengan media asing untuk penayangan ILM TV dengan Al Jazeera, South China Morning Post, Times Magazine, Bloomberg dan The Economist untuk distribusi rilis via Newswire,” ujar Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate.
Ia menjelaskan, dalam pelaksanaan KTT G20 nantinya Kementerian Kominfo membagi peliputan oleh media mitra dalam dua kegiatan.
“Pertama, peliputan kegiatan leaders meeting di Candi Ballroom dan social lunch di Apurva oleh Sekretariat Negara. Kedua, peliputan pada saat kedatangan leaders menjadi tugasnya TVRI, yang kegiatannya terpusat di Lobby Apurva dan kegiatan di Taman Hutan Rakyat Ngurah Rai. Sedangkan, untuk peliputan dinner bersama para delegasi di Garuda Wisnu Kencana (GWK) tidak dilakukan peliputan,” papar Menkominfo.
Dalam rapat yang dipimpin oleh Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Johnny juga menyampaikan kinerja Juru Bicara G20 Maudy Ayunda. Menurut Menkominfo, Jubir G20 telah melaksanakan Konferensi Pers di Istana Negara sebanyak 13 kali dan melakukan dialog di Media Center Kominfo sebanyak empat kali.
“Terkait Pengenalan dan Diskusi Dengan tim Jubir Presidensi G20 telah dilaksanakan berbagai kegiatan dengan topik pembahasan mengenai Kebudayaan Untuk Bumi Lestari, Perempuan Berdaya Untuk Pemulihan Bersama, Pendidikan Berkualitas Hadapi Dunia Kerja Pascapandemi. Lalu, adapula sebaran konten di Youtube sebanyak 2 kali mengenai Krisis Iklim, dan Tantangan Perempuan di Dunia Kerja,” jelas Menkominfo.
Terpisah, Kementerian Kominfo melalui Direktorat Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Ditjen IKP) kembali melakukan terobosan menyiarkan informasi hal ihwal G20 kepada publik. Ditjen IKP Kementerian Kominfo resmi meluncurkan G20pedia. Peluncuran buku elektronik (e-book) berisi informasi dan tanya-jawab seputar G20 ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat tentang Group of Twenty atau G20, khususnya Presidensi G20 Indonesia tahun 2022.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (Dirjen IKP) Usman Kansong mengemukakan keberadaan G20pedia diperlukan untuk memberikan informasi yang lebih luas kepada masyarakat tentang sejarah terbentuknya G20, termasuk mengapa forum tersebut dinamakan G20, serta kontribusi dan peran aktif Indonesia di dalamnya.
“Ini penting, karena Indonesia satu-satunya negara berkembang di Asia Tenggara yang masuk dalam G20. Dengan demikian, negara kita memiliki kesempatan strategis untuk ikut menentukan arah desain kebijakan pemulihan ekonomi global, terutama pascapandemi Covid-19,” papar Usman.
(Indonesiatech)
Komentar