Kepala Dinas Komunikasi Informatika dan Statistik (Kominfotik) NTB Baiq Nelly Yuniarti mengklaim, sudah tidak ada titik blank spot di Bumi Gora. Ia menyebutkan, tidak ada titik di Provinsi NTB yang masuk kategori blank spot. Ketiadaan sinyal dinilainya hanya sebagai kondisi lemah sinyal. Yang disebabkan kondisi geografis, seperti pada wilayah dataran tinggi dan dikelilingi bukit dan gunung.
”Sinyal di pegunungan itu pasti lemah. Tidak seperti di dataran rendah,” katanya.
Adapun menurut Nelly, memperkuat sinyal adalah kewenangan Kementerian Kominfo dengan membangun base transceiver station atau BTS. Prosesnya didahului dengan pengusulan dari Dinas Kominfo di kabupaten/kota. Menurutnya, tahun lalu Kabupaten Dompu mendapat persetujuan pembangunan 8 menara BTS. Namun, baru 6 menara yang terealisasi.
”Itu sudah kami mintakan, setidaknya di tahun ini bisa dibangunkan, walaupun dari pemkab belum mengusulkan,” ujar Nelly.
Ia menambahkan, pembangunan menara BTS maupun alat untuk penguat sinyal dibutuhkan segera di Provinsi NTB. Apalagi NTB bersama NTT telah ditetapkan sebagai tuan rumah PON 2028. Ditambah lagi dengan banyak event internasional yang digelar di Pulau Lombok maupun Sumbawa.
Sementara itu, klaim Nelly soal hanya ada lemah sinyal di Provinsi NTB, bertolak belakang dengan data. Hingga tahun lalu, terdapat 34 titik blank spot di NTB. Tersebar di lima kabupaten, antara lain, Kabupaten Lombok Utara (KLU) sembilan lokasi. Selanjutnya di wilayah Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) ada dua lokasi; Kabupaten Sumbawa lima lokasi; Kabupaten Dompu 10 lokasi; dan Kabupaten Bima delapan lokasi.
Adapun untuk lemah sinyal, berada di 69 lokasi. Antara lain, Kabupaten Lombok Barat (Lobar) lima lokasi; Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) 16 lokasi; Kabupaten Lombok Timur (Lotim) 17 lokasi; KSB delapan lokasi; Kabupaten Sumbawa delapan lokasi; Dompu dua lokasi; dan Kabupaten Bima tujuh lokasi.
Data blank spot dan lemah sinyal tersebut merupakan sinkronisasi bersama kabupaten/kota dan Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Kominfo. Juga provider telekomunikasi yang ada di NTB.
Sementara itu, Direktur BAKTI Anang Achmad Latif mengatakan, terdapat 55 BTS yang tersebar d seluruh NTB. Bakti sendiri telah merencanakan untuk membangun BTS tambahan sejumlah 35 unit dengan layanan jaringan internet 4G.
”9 dari 35 BTS itu kita bangun di kawasan Mandalika,” tuturnya.
Selain pembangunan BTS 4G di KEK Mandalika, BAKTI juga menyiapkan layanan internet gratis di 176 lokasi baru. Untuk melengkapi 575 titik di ruang publik yang telah ada di seluruh NTB.
Fasilitas internet gratis tersebut akan menggunakan teknologi kabel serat optik. Juga super WiFi, sehingga masyarakat bisa menjangkau layanan tersebut hingga jarak 500 meter.
”Total kami akan menyiapkan sebanyak 751 titik layanan internet gratis, bagi layanan publik seperti sekolah, kesehatan, kantor pemerintahan, kantor pos, TNI Polri dan sebagainya,” tutup Nelly.
(Indonesiatech)
Komentar