Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjelaskan, G20 Digital Economy Minister Meeting (DEMM) 2022 Chair’s Summary menjadi hasil optimal diplomasi Indonesia dalam rangkaian Digital Economy Working Group (DEWG) Presidensi G20 Indonesia.
“Ini satu capaian yang luar biasa bahwa akhirnya harus melalui mekanisme chair’s summary, itu adalah hasil optimal negosiasi dan diplomasi Indonesia saat DEMM. Karena memang ada isu-isu yang di luar atau jauh dari persoalan Indonesia, yaitu isu geopolitik,” jelas Menkominfo Johnny G. Plate dalam acara Syukuran G20 DEWG-DEMM dan ITU PP, di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat, Jumat (28/10) malam.
Ia menngungkapkan, pelaksanaan DEWG dan DEMM Presidensi G20 Indonesia begitu berat dan sulit karena berada di situasi pandemi Covid-19 dengan tekanan akibat kondisi geopolitik. Meski begitu, menurut Johnny Pemerintah Republik Indonesia bersama negara anggota G20 berhasil menyepakati capaian substansi yang dibahas dalam pertemuan itu.
“Capaian substansi itu luar biasa suksesnya. Diadopsi oleh Menteri Digital Ekonomi G20 dengan baik. Isu Connectivity and PostCovid-19 Recovery, Digital Skills and Digital Literacy, serta isu prioritas yang terkait Cross-Border Data Flow and Data Free-Flow with Trust,” jelas Menkominfo.
Johnny Plate mengatakan, dengan hasil tersebut pihaknya mengapresiasi strategi Kementerian Luar Negeri yang memisahkan menjadi dua bagian sehingga menjadi deliverables yang konkret.
“Untuk Ibu Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi, saya berterima kasih sekali karena usulannya, akhirnya menghasilkan. Dan kita bisa menyelesaikan rapat DEWG dan DEMM itu dengan baik. Ini satu pekerjaan dengan berbagai jenis deliverables yang kita sudah masukkan di dalam Chair’s Summary,” papar Menkominfo.
Ia menyatakan, meskipun DEWG dan DEMM telah berakhir, namun pekerjaan Indonesia sebagai tuan rumah penyelenggaraan pertemuan G20 belum selesai.
“Hasil yang kita capai dikemas dan dirangkum untuk menjadi masukan bagi Bapak Presiden di dalam memimpin KTT tanggal 15 dan 16 November yang akan datang di Bali. Lewat evaluasi malam ini, kita perlu mendengar dan menghasilkan satu paket karya G20 Indonesia untuk pertama kalinya. Paket DEWG yang kita hasilkan bersama-sama. Ini adalah hasil kolaborasi,” terang Johnny.
Menkominfo juga menyampaikan, seluruh proses rangkaian DEWG dan DEMM perlu dokumentasikan dan dibukukan dengan baik.
“Mengingat Indonesia akan melaksanakan kembali event serupa dalam 20 tahun mendatang. Apakah kita di dalam ruangan ini masih menyaksikannya? Mudah-mudahan, namun jika kita menyiapkan di dalam dokumentasi yang baik, maka di situlah kehadiran kita pada tahun 2042 yang akan datang ketika Indonesia menyelenggarakan G20 summit 20 tahun lagi,” jelasnya..
Menteri Johnny mengingatkan pada tahun depan, Indonesia akan menjadi troika dan menyerahkan Presidensi G20 berikutnya kepada India.
“Mudah-mudahan capaian-capaian yang kita hasilkan di tahun ini akan diteruskan nanti oleh India. Semoga yang kita lakukan ini akan memberikan manfaat, setidaknya memberikan masukan bagi Bapak Presiden di dalam memimpin KTT G20,” kata Menkominfo berharap.
(Indonesiatech)
Komentar