Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menilai, transformasi digital mampu membuka potensi baru dalam meningkatkan daya saing nasional. Salah satunya dengan pengembangan Joint Lab Research 5.5G and Beyond di sejumlah universitas di Indonesia.
“Transformasi digital membuka potensi baru, terutama untuk meningkatkan daya saing nasional. Kita perlu memperkuat kolaborasi antarpemangku kepentingan, yaitu pemerintah, industri dan akademisi,” jelas Mira Tayyiba, Sekretaris Jenderal Kementerian Kominfo, Selasa (8/11).
Demi meningkatkan daya saing nasional dengan transformasi digital, Kementerian Kominfo juga menilai kolaborasi antarpemangku kepentingan berfungsi untuk membangun kepercayaan dalam mendorong kemajuan transformasi digital. Setiap pemangku kepentingan memiliki peran masing-masing.
Untuk sektor industri, Mira menjelaskan, sangat berperan dalam menjaga roda ekonomi supaya terus berputar. Akademisi berperan dalam mendorong inovasi dan membuat penelitian yang berguna dalam kemajuan teknologi dan tempat talenta berada.
“Untuk mewujudkan visi besar, kita perlu kerja sama dengan mitra teknologi global untuk menemukan konsep dan inovasi baru, sampai menemukan teknologi canggih yang aplikatif dan berguna dan sesuai untuk kebutuhan Indonesia,” kata Mira.
Selain melakukan penandatangan nota kesepahaman bersama Kementerian Kominfo, Huawei Indonesia juga mewujudkan komitmennya dengan berkolaborasi bersama Telkom University (Tel-U) melalui program riset teknologi Joint Lab Research 5.5G and Beyond, dan juga dalam program implementasi 5G untuk Ibu Kota baru bersama dengan Institute Teknologi Bandung (ITB).
“Kominfo senang sekali menyaksikan kolaborasi Huawei dengan akademisi untuk mempromosikan peningkatan kemampuan lokal dalam penelitian Beyond 5.5g Lab dengan Telkom Universitu, dan mempromosikan xG Reserach Center of Use Cases and Applications dengan Institute Teknologi Bandung,” tambahnya.
(Indonesiatech)
Komentar