Pandemi Covid-19 dan perubahan geopolitik di Ukraina yang berdampak terhadap supply chain, finansial, inflasi dan krisis energi mengakibatkan tekanan ekonomi di semua negara. Untuk bisa menghadapi itu semua, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mendorong startup digital melakukan tiga aksi untuk meningkatkan resiliensi.
“Kita perlukan aksi (nyata) dalam situasi seperti ini. Pertama keberpihakan pada produk dalam negeri. Kedua, efisiensi tanpa melakukan pemutusan hubungan kerja. Dan ketiga, mengedepankan model usaha yang mampu beradaptasi dengan berbagai kondisi pasar,” ungkap Menkominfo Johnny G. Plate dalam Forum Ekonomi Digital Kominfo V, di Grand Hyatt Hotel, Jakarta Pusat (Kamis (01/12).
Menkominfo menyatakan aksi pertama keberpihakan pada produk dalam negeri, terutama usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) akan menopang aktivitas ekonomi digital di sektor distribusi atau platform lokapasar (marketplace). Oleh karena itu, Menteri Johnny mengajak pelaku ekonomi digital membangun komitmen bersama untuk meningkatkan keberpihakan kepada pelaku UMKM.
“Bapak Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk beli dan berpihak pada produk dalam negeri. Kalau kita ingin menghadapi winter ini, potensi stagflasi (stagnasi dan inflasi) yang tinggi, perhatikan keberpihakan secara affirmative untuk belanja produk hasil karya anak bangsa di dalam negeri. Di sektor digital, saya juga minta itu,” aja Menkominfo.
Johnny Plate mengatakan bahwa selama tekanan ekonomi, setiap negara sekarang akan mengutamakan produk dalam negeri masing-masing. Selama ini, Indonesia masih bisa mempertahankan pertumbuhan ekonomi di atas 5 persen.
“Kekuatan Indonesia adalah di sektor UMKM. Sektor UMKM kita akan mewarnai juga digital ekonomi, e-commerce Indonesia. Ini semua pasti karena ada satu langkah affirmative yang kita lakukan,” terangnya.
Mengenai aksi kedua yang berkaitan dengan efisiensi, Menkominfo berharap agar pelaku startup digital bisa menerapkan strategi agar tetap menjaga model usaha yang resilien.
“Jadi tantangannya di satu sisi terjadi stagflasi, di sisi yang lain, kita di dalam negeri masih bisa bertahan. Kita bisa lakukan efisiensi, tapi efisiensi tidak sama dengan layoff. Jadi tolong kita perhatikan baik-baik,” kata Johnny.
Untuk itu, Menkominfo mengajak tech-founders, eksekutif, investor, inkubator, asosiasi, dan pemerintah terus mendorong ekosistem ekonomi digital tetap resilien.
Masih berkaitan dengan dukungan resiliensi perusahaan startup, Johnny Plate mengingatkan pelaku startup digital menjaga sumber pembiayaan. Bahkan, Menteri Johnny juga mendorong pemanfaatan Digital Innovation Network.
“Manfaatkan sumber pembiayaan yang sudah committed. Pemerintah dalam G20 yang lalu, telah mendorong Digital Innovation Network yang menjadi bagian dari Bali Declaration. Tapi policy makro itu diterjemahkan secara konkret di lingkungan perusahaan masing-masing,” jelasnya.
Menkominfo juga mengajak pelaku startup digital mencari jalan baru dan model usaha yang inovatif, mampu mendisrupsi pasar dan memberikan solusi bagi berbagai permasalahan masyarakat.
“Musim dingin mengingatkan kita untuk menapak jalan baru, berinovasi agar kita dapat tumbuh melaju pada lintasan sektor ekonomi digital yang lebih resilien,” tandasnya.
Menteri Johnny menyatakan Indonesia bisa dan mampu menghadapi tantangan global dengan kolaborasi dari sektor digital. “Marilah kita juga tunjukkan bahwa sektor digital memang resilient di dalam negeri. Indonesia terkoneksi, makin digital, makin maju,” pungkas Menkominfo.
(Indonesiatech)
Komentar