Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mengungkapkan, misi di balik penghentian siaran TV analog dan digantikan TV digital, yakni salah satunya agar TV dapat bersaing dengan media baru seperti YouTube, Netflix, dan lainnya.
Geryantika Kurnia selaku Direktur Penyiaran Ditjen PPI Kementerian Kominfo mengatakan, pemerintah terus berupaya berkolaborasi dalam pelaksanaan Analog Switch Off (ASO).
“Kita terus berkolaborasi agar mimpi kita migrasi TV analog ke digital ini jangan sampai Indonesia nantinya sebagai negara penutup, karena semua negara sudah pindah ke siaran TV digital,” jelas Gery dalam webinar Refleksi ATSDI 2022 di Jakarta, Kamis (29/12).
“Pemerintah sifatnya netral, Kita inginnya berjalan smooth, lancar, makanya pemerintah selalu mengajak semua industri, stakeholder, TV analog, kemudian penyelenggara infrastruktur semua dilibatkan termasuk pengamat,” tambahnya.
Penerapan ASO pada 2 November lalu di wilayah Jabodetabek dihiasi adanya protes penghentian siaran TV analog dari MNC Grup dan Viva Grup. Hal itu direspon pemerintah dengan mencabut Izin Siaran Radio (ISR) analog perusahaan Harry Tanoe. Selang sehari berikutnya, mereka pun mematikan siaran analog dan turut beralih ke digital.
Lebih lanjut Gery memaparkan, ada 514 kabupaten/kota yang di mana 265 kabupaten/kota sudah dimatikan siaran TV analog dan TV digital mengudara.
“Tantangannya menyakinkan, terutama pelaku industri ini untuk pindah ke siaran TV digital, yang intinya kalau pindah banyak sekali manfaatnya. Selain dari kualitas gambar, dapat berkompetisi dengan media baru. Kalau tetap analog, mungkin ditinggalkan. Masyarakat kita sudah megang gadget, kalau kualitas gambar, suara, dan teknologinya tidak menarik, akan ditinggalkan,” terang Gery.
Kemudian dari sisi masyarakat juga terlibat dalam menyukseskan digitalisasi penyiaran ini. Untuk itu, penyelenggara infrastruktur, kata Gery, harus telah membangun secara merata di seluruh Indonesia.
“Jadi, infrastruktur itu harus bagus, merata di seluruh Indonesia, sinyal juga bagus. Kalau sudah coverage bagus, otomatis masyarakat dengan mudah menerima siaran TV digital,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar