Pembelian dan pengiriman melalui aplikasi menjadi salah satu pilihan yang dimiliki masyarakat ketika menjalani bulan Ramadan di tengah keberlangsungan pandemi Covid-19. Seperti misalnya layanan Gofood dan Grabfood dari perusahaan penyedia transportasi Gojek dan Grab yang mengalami peningkatan permintaan layanan.
“Pandemi virus corona telah membuat Gojek mengalihkan fokus bisnis ke jasa pengiriman makanan. Gojek mencatat lonjakan pengiriman persen 10% di Indonesia pada akhir April dan awal Ramadan pada awal Mei,” tutur Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Food Officer Gojek.
Bulan Ramadan menjadi momen spesial yang membuat orang saling mengirim makanan (hampers) sebagai bentuk tanda kasih. Layanan pengiriman makanan pada hari yang sama pun dipilih banyak orang untuk menjaga kualitas makanan itu sendiri.
Sementara Grab melaporkan terjadinya peningkatan pesanan hingga dua digit selama bulan Ramadan dibandingkan dengan tahun lalu. Salah satu rekor yang dicapai ialah terdapat 4,2 juta porsi ayam goreng yang dipesan dalam tiga minggu selama Ramadan.
“Bisnis makanan memberi perusahaan jasa layanan transportasi memberi aliran bisnis tambahan,” ungkap Sirajudeen Mohammed, Direktur Pelaksana Accenture (perusahaan Singapura yang memiliki spesialisasi perdagangan digital). Perusahaannya mencatat terdapat lonjakan sebesar 450 persen pada aplikasi Gojek saat memasuki waktu berbuka puasa. Meski demikian, Mohammed tidak yakin lonjakan tersebut dapat menutupi hilangnya permintaan layanan tumpangan.
Pengiriman makanan menjadi tren yang menjanjikan untuk bisnis layanan penyedia transportasi. Uber sudah melihat potensi tersebut dan pada awal Mei telah berusaha mendekati Grubhub, perusahaan pengiriman makanan terbesar di Amerika Serikat. Sedangkan Lyft kini meluncurkan layanan pengiriman barang, termasuk makanan.
Industri restoran menjadi salah satu yang terdampak saat pandemi ini. Kebijakan lockdown di banyak daerah memaksa restoran untuk tutup atau tetap buka, tetapi hanya melayani pesanan take-away dan pesan antar. Zomato, startup direktori restoran asal India, memperkirakan jumlah restoran di India akan menyusut 25 hingga 40 persen dalam kurun waktu 6 sampai 12 bulan ke depan.
Kondisi serupa juga mungkin terjadi di Indonesia. Namun ternyata kondisi bisnis makanan cukup cepat beradaptasi dengan keadaan baru. Seperti misalnya Dapur MTW, salah satu bisnis restoran di Jakarta, yang mengalami peningkatan pesanan tiga kali lipat melalui Gofood.
Kedua raksasa perusahaan penyedia transportasi ini juga tengah berjuang mempertahankan bisnisnya di tengah pandemi. Grab bahkan telah meminta karyawannya untuk mengurangi jam kerja atau pun mengambil cuti di luar tanggungan. Gojek pun memilih untuk memangkas gaji manajemen dan karyawannya untuk membantu para mitra yang terdampak Covid-19.