Operator seluler Indosat Ooredoo akan menggelar Uji Laik Operasi (ULO) 5G pada Juni 2021, menurut keterangan resmi Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Dirjen Penyelenggaraan Pos dan Informatika Kominfo, Ahmad M. Ramli mengatakan bahwa Indosat telah mengirim permohonan ULO jaringan 5G kepada pihaknya.
Adapun Smartfren, yang pada akhir pekan lalu merger dengan Moratelindo untuk menggelar jaringan 5G, masih belum mengajukan permohonan ULO kepada Kominfo.
“Indosat sudah mengajukan permohonan ULO jika sudah lengkap akan awal Juni akan segera dilakukan Uji Laik operasi ( ULO ) 5G. Sedangkan Smartfren setahu saya belum ada informasinya,” kata Ramli, Senin (31/5).
Menurut Steve Saerang, Senior Vice President (SVP) Corporate Communication Indosat Ooredoo, pihaknya telah mendapat jadwal ULO dari Kominfo.”ULO-nya sdh mendapatkan jadwal dari Kominfo,” kata Steve, Senin (31/5). Dia tidak merinci detail tanggal uji laik operasi tersebut dilaksanakan.
ULO sendiri wajib dilaksanakan oleh operator seluler yang mau komersialisasi jaringan 5G di Indonesia. Ada tiga hal yang diamati dalam tahap ini, yaitu kesesuaian sertifikat perangkat, uji sistem dan kesesuaiannya dengan teknologi seluler lain yang dimiliki penyelenggara, dan untuk jasa telepon dasar dan jasa multimedia layanan akses internet pada jaringan mobile broadband yang dimiliki penyelenggara.
Jika ada operator seluler yang menggelar jaringan 5G tanpa melewati tahapan ULO, mereka akan dikenakan sanksi sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku karena melakukan penyelenggaraan telekomunikasi tanpa izin dari pemerintah.
Sebelumnya, Telkomsel telah melaksanakan ULO 5G ini pada 19-21 Mei 2021 dan dinyatakan lolos pada 24 Mei 2021. Pada 27 Mei 2021, Telkomsel kemudian merilis 5G secara komersial di enam wilayah residensial Jabodetabek, menjadikan mereka sebagai operator pertama yang menggelar jaringan tersebut di Indonesia.
Menengok rilis 5G Telkomsel yang berdekatan dengan ULO tersebut, bukan tidak mungkin jaringan 5G Indosat juga akan diluncurkan pada Juni 2021. Namun, Steve tak menanggapi pertanyaan soal kapan jaringan 5G Indosat akan tersedia secara komersial.
Menurut Ramli, Kominfo telah berdiskusi dengan sejumlah operator seluler di Indonesia terkait implementasi 5G. Operator seluler disebut akan menjadikan enhanced mobile broadband (eMBB) sebagai use case jaringan 5G di Indonesia, sembari menunggu kemungkinan implementasi lainnya.
“Kami sudah berdiskusi dan meminta pendapat para operator seluler terkait 5G. Tanggapannya hampir semua mendukung 5G, namun beberapa masih wait and see khususnya terkait perkembangan pasarnya. Oleh karena itu saat ini operator masih memilih layanan 5G untuk use case eMBB sebagai andalan di awal, utk meningkatkan layanan di kapasitasi 4G saat ini,” kata Ramli.
“Nah, mengingat 5G ini teknologinya kapasitas tinggi dan low latency yang tidak dimiliki oleh teknologi 4G, maka jenis use case-nya pun lebih banyak, sehingga operator perlu kepastian ekosistem yang matang. Aspek bisnis dan utilisasi tentunya akan menjadi variabel utama mereka,” sambungnya.
(Indonesiatech)
Komentar