Emiten pengembang properti Grup Lippo, PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) membukukan perolehan laba bersih senilai Rp 255,84 miliar pada periode kuartal pertama tahun ini. Angka tersebut lebih baik dari rugi bersih senilai Rp 2,11 triliun pada kuartal pertama tahun 2020 lalu.
Perolehan tdi atas membuat perseroan mencatatkan nilai laba per saham dasar Rp 3,62 per saham dari sebelumnya rugi per saham dasar Rp 29,97. Berdasarkan laporan keuangan yang belum diaudit yang dipublikasikan emiten bersandi LPKR ini, pendapatan perseroan tercatat tumbuh 9,67 persen menjadi Rp 3,4 triliun dari tahun sebelumnya Rp 3,10 triliun.
Secara rinci, pendapatan dari properti tumbuh 23,45 persen menjadi Rp 837,4 miliar. Ditambah dengan pendapatan dari rumah sakit dan jasa kesehatan yang tumbuh 1,9 persen menjadi Rp 1,91 triliun.
Meski perseroan mencatatkan kenaikan pendapatan, beban pokok pendapatan LPKR mengalami penurunan 0,1 persen menjadi Rp 1,76 triliun. Sehingga laba bruto tercatat naik 17 persen menjadi Rp 1,51 triliun. Perseroan juga menekan kerugian selisih nilai tukar hingga 91,22 persen menjadi Rp 210,56 miliar, dibandingkan dengan kuartal I 2021 yang tercatat sebesar Rp 2,39 triliun.
Sampai dengan 31 Maret 2021, total aset perseroan tercatat sebesar Rp 64,40 triliun, atau tumbuh 24,32 persen dibandingkan akhir tahun 2020, yang tercatat sebesar Rp 51,86 triliun. Nilai ini terdiri dari liabilitas sebesar Rp 41,25 triliun, naik signifikan dari posisi akhir Desember 2020 senilai Rp 28,29 triliun. Sedangkan, ekuitas perseroan tercatat sebesar Rp 23,14 triliun.
Pada perdagangan Selasa ini, harga saham LPKR bergerak melemah 4,57% ke level Rp 188 per saham. Sejak awal tahun, harga saham perseroan masih turun sebesar 12,15%.
SUMBER
(Indonesiatech)
Komentar