Kolaborasi antara perbankan dan fintech mengalami peningkatan. Keduanya sama-sama memiliki kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga kolaborasi diperlukan untuk saling melengkapi di antara kedua belah pihak.
PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro), sejauh ini telah berkolaborasi dengan 14 fintech. Hirawan Nur Kustono selaku Sekretaris Perusahaan BRI Agro mengatakan, langkah kolaborasi itu dilakukan sebagai strategi perseroan bertransformasi menjadi bank digital. Sedangkan penyaluran kredit yang sudah terealisasi sejauh ini adalah dengan 8 fintech.
“Total disbursement dari kerjasama dengan 8 fintech yang sudah terealisasi mencapai Rp 348 miliar,” kata Hirawan, dikutip dari Kontan.co.id, Selasa (15/6).
Manfaat kolaborasi antara bank dan fintech salah satunya adalah efisiensi. Namun karena jumlah outstanding kredit kepada fintech masih pada tahap berkembang, BRI Agro belum bisa menjabarkan perhitungan efisiensi yang diperoleh dari kolaborasi tersebut.
Hirawan mengatakan, kolaborasi dengan fintech akan terus dilanjutkan BRI Agro sebagai strategi menjalankan bisnisnya. Saat ini, perseroan masih dalam proses menunggu persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atas target penyaluran kredit secara digital.
PT Bank Central Asia Tbk (BCA) juga melakukan hal serupa dengan menggaet beberapa fintech, e-commerce dan digital start up dalam penyaluran kredit.
Hingga Mei 2021, BCA telah mencatatkan total penyaluran kredit melalui channeling dan partnership dengan e-commerce sebesar Rp112,4 miliar.
“Penyaluran ini akan terus ditingkatkan demi mendukung kinerja UMKM Indonesia,” kata Hera F Haryn selaku Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA.
Hera menambahkan, BCA melihat perkembangan bisnis di era digital saat ini semakin pesat sehingga muncul ragam fintech untuk memenuhi beragam kebutuhan masyarakat. Perseroan melihat hadirnya fintech ini sebagai pintu yang baru dibuka bagi perkembangan bisnis perbankan di Tanah Air.
Di samping kolaborasi channeling, BCA juga siap mendukung ekspansi bisnis fintech melalui anak usaha modal ventura mereka yakni PT Central Capital Ventura (CCV). Perusahaan ini memfokuskan pendanaan kepada perusahaan rintisan, fintech, insurtech, perusahaan berbasis artificial intelligence, cybersecurity, dan wealth management.
“CCV memiliki peran strategis dalam membangun kolaborasi dengan perusahaan berbasis teknologi dan digital dengan cara melakukan investasi ke perusahaan tersebut yang berpotensi untuk menjadi bibit unggul menuju perkembangan ekosistem berorientasi ekonomi digital Nasional masa depan.” pungkas Hera.
SUMBER
(Indonesiatech)
Komentar