Emiten pemegang merek dagang KFC Indonesia, PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST), mencatat adanya kerugian bersih pada kuartal I-2021 sebesar Rp 61,47 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya yang mencetak laba bersih Rp 5,41 miliar. Penurunan ini diakibatkan oleh berkurangnya pendapatan perusahaan yang menjadi Rp 1,08 triliun, turun 28,66% dari pendapatan kuartal I-2020 sebesar Rp 1,52 triliun.
Berdasarkan publikasi laporan keuangan tersebut, penjualan FAST terdiri atas penjualan makanan dan minuman, komisi atas penjualan konsinyasi dan jasa layanan antar. Pada sektor makanan dan minuman KFC, menyumbang porsi penjualan tertinggi sebesar Rp 1,07 triliun atau turun dari sebelumnya Rp 1,49 triliun. Sedangkan dari pendapatan komisi atas penjualan konsinyasi juga ikut turun menjadi Rp 12,81 miliar dari semula Rp 20,64 miliar.
Pasca awal pandemi Covid-19 menyerang dunia, tren pemangkasan jumlah karyawan bukanlah merupakan hal baru. Pada tahun 2020, perusahaan memiliki 16.075 karyawan tetap, berkurang 893 orang dibanding 31 Desember 2019 sebanyak 16.968 karyawan tetap.
Pemangkasan karyawan tersebut juga disebabkan karena sejumlah gerai penjualan juga ikut dipangkas dari total 738 pada akhir Desember 2020, kini tersisa 730 gerai restoran atau berkurang 8 gerai.
Sedangkan pada penutupan perdagangan sesi-II, Jumat (2/7) di pasar modal, saham FAST stagnan di harga Rp 1.000/saham dengan kapitalisasi pasar sebesar Rp 3,99 triliun.
(Indonesiatech)
Komentar