Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menyatakan proses identifikasi International Mobile Equipment Identity atau IMEI dari produsen ponsel sudah kembali normal. Jubir Kominfo, Dedy Permadi mengatakan proses registrasi IMEI sudah bisa dilakukan kembali sejak Minggu (5/12) siang.
“Pada (Minggu) pukul 12.30 WIB telah dilakukan verifikasi akhir yang mengindikasikan aplikasi CEIR baik untuk trafik Cek IMEI dari EIR Operator maupun penyaluran data pada Kementerian Perindustrian, Kementerian Kominfo, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai dapat dinyatakan sudah berjalan normal kembali,” jelas Dedy dalam sebuah pernyataan resmi, Minggu (5/12).
“Saat ini sistem CEIR untuk prosedur identifikasi IMEI telah berfungsi normal kembali,” lanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, kebakaran yang terjadi Gedung Cyber 1 di kawasan Kuningan Barat, Jakarta Selatan pada Kamis (2/12) berdampak pada proses identifikasi tersebut. Adapun proses identifikasi IMEI diperlukan agar ponsel-ponsel yang dijual di Indonesia bisa mendapatkan sinyal dari penyedia layanan telekomunikasi lokal.
“Sehubungan dengan terjadinya kebakaran di Gedung Cyber 1 pada Kamis (2/12), dapat kami sampaikan bahwa proses pengunggahan data untuk IMEI dari produk Xiaomi Indonesia mengalami kendala hingga waktu yang belum ditentukan,” ujar Stephanie pada awak media, Jumat (3/12).
Sementara sejumlah pabrikan ponsel lain yang beroperasi di Indonesia dilaporkan tidak mengalami kendala tersebut. Seperti Oppo yang menyatakan bahwa pihaknya telah mengunggah IMEI dari ponsel yang mereka produksi sebelum Desember, sehingga kejadian ini tidak berdampak pada produk mereka.
“Belum ada [gangguan], semua IMEI produksi sudah masuk lama ke kominfo, tidak ada produksi IMEI baru di Desember ini,” ujar Aryo Meidianto, PR Manager Oppo Indonesia, Jumat (3/12).
Senada dengan Oppo, pabrikan asal China lainnya, Vivo menyatakan insiden kebakaran tidak berdampak pada produk mereka.
(Indonesiatech)
Komentar