Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar pelatihan keamanan siber bagi para generasi muda melalui program Digital Talent Scholarship (DTS) 2022.
“Program ini ditujukan untuk memberikan upskilling serta reskilling di bidang digital untuk memenuhi kebutuhan SDM dalam memasuki era industry 4.0, dengan sinergisitas triple helix yang merupakan sinergi antara pemerintah, dunia industri maupun akademisi,” jelas Eyla A. Maranny selaku Ketua Sub Pokja Fresh Graduate Academy (FGA) Digital Talent Scholarship 2022 Kominfo, Jumat.
Program tersebut menargetkan 200 ribu talenta digital di tahun 2022. Pelatihan itu juga bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dan daya saing, produktivitas, profesionalisme SDM bidang teknologi informasi dan komunikasi bagi angkatan kerja muda Indonesia, masyarakat umum, dan aparatur sipil negara melalui pelatihan intensif dan sertifikasi global di keamanan siber.
“Pelatihan gratis tersebut akan memberikan sertifikasi bertaraf internasional secara gratis kepada para peserta. Pelatihan diberikan selama kurang lebih dua bulan dan mendapatkan kesempatan sertifikasi global Comptia Linux+. Kami sangat mengapresiasi dukungan yang diberikan oleh pihak Mastercard Academy dalam pemenuhan kebutuhan SDM digital Indonesia,” jelas Eyla.
Sebelum itu, akan ada proses seleksi menjaring 500 pendaftar yang 250 diantaranya berasal dari kalangan pelajar/mahasiswa tingkat akhir dan lulusan sarjana/diploma yang sedang mencari pekerjaan terpilih jadi peserta.
Peserta akan dilatih secara intensif selama enam minggu materi Linux+ dan Security+ kemudian akan mengikuti sertifikasi serta job channeling untuk memperluas kesempatan mereka dalam mendapatkan pekerjaan sesuai bidang IT/Cybersecurity.
Sebelumnya, World Bank memprediksi bahwa pada tahun 2030, Indonesia akan membutuhkan 9 juta talenta digital nasional untuk mampu berkompetisi secara global. Hal ini sejalan dengan berkembangnya era digital di Indonesia.
Dalam laporannya, McKinsey mencatat isu Keamanan Siber menjadi satu dari lima strategi kunci yang menjadi ujung tombak pertumbuhan dan efisiensi yang diperlukan Indonesia untuk bertahan dalam era digital.
(Indonesiatech)
Komentar