Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) mempromosikan literasi digital Indonesia pada Presidensi G20 Indonesia 2022. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate menjelaskan, literasi digital harus terus didorong untuk membentuk talenta digital sebagai penyokong pertumbuhan ekonomi digital.
“Ekonomi digital berkaitan sekali dengan talenta digital,” ujar Menkominfo, Rabu (11/5) di Jakarta.
Johnny kemudian menjelaskan, ekonomi digital setidaknya ditopang oleh dua hal penting, yakni infrastruktur digital dan talenta digital.
Infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi saat ini terus dibangun secara merata di seluruh Indonesia oleh Kominfo melalui program penggelaran kabel serat optik, baik di darat dan laut, seperti jaringan Palapa Ring.
Untuk wilayah yang sulit dijangkau kabel fiber optik, pemerintah menyiapkan satelit multifungsi berkapasitas besar, yakni SATRIA-1 dan satelit cadangan, masing-masing berkapasitas 150 gigabit per second (Gbps).
“Satelit akan digunakan untuk menyediakan akses internet di 150.000 titik, antara lain sekolah, kantor desa, kantor kepolisian dan fasilitas layanan kesehatan,” tambahnya.
Pembangunan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi (TIK) ini, dikatakan Menkominfo, baru akan dirasakan masyarakat ketika talenta digital bisa memanfaatkan teknologinya.
“Infrastuktur yang dibangun harus bisa dimanfaatkan di hilir. Hilir ruang digital sangat bergantung pada kesiapan talenta digital,” terangnya.
Ada pun cara untuk menyiapkan talenta digital yang cakap, Kominfo membagi program dalam tiga tingkatan, yakni tingkat dasar, menengah dan mahir. Pada tingkat dasar, program yang disiapkan berupa pelatihan literasi digital melalui Gerakan Nasional Literasi Digital, yang telah diikuti sekitar 12,5 juta orang pada tahun lalu.
Kemudian pada tingkat menengah, sudah disiapkan Digital Talent Scholarship untuk lulusan sekolah menengah atas dan perguruan tinggi yang bekerja sama dengan sejumlah universitas di dalam negeri dan perusahaan teknologi untuk memberikan pelatihan kepada 200.000 peserta setiap tahun.
Sedangkan untuk tingkat mahir, Kominfo memiliki program Digital Leadership Academy untuk para pembuat kebijakan digital, baik di sektor pemerintahan maupun swasta, dengan jumlah peserta 300 hingga 500 orang.
(Indonesiatech)
Komentar