Indonesia diproyeksikan membutuhkan 9 juta talenta digital untuk 15 tahun mendatang agar bisa bersaing dalam menangkap peluang pesatnya intensifikasi transformasi digital.
Indonesia tercatat memiliki 2.229 perusahaan rintisan (startup) atau kelima terbanyak di dunia. Termasuk satu startup decacorn dan delapan startup unicorn inovasi anak bangsa. Tak hanya itu, potensi valuasi ekonomi digital indonesia juga diprediksi mencapai Rp4.531 triliun atau setara dengan USD315,5 miliar.
Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menegaskan, Indonesia perlu mengedepankan optimisme untuk merengkuh potensi besar tersebut. Menurutnya, transformasi digital nasional terus diupayakan di berbagai lini kehidupan. Menurutnya, perkembangan transformasi digital berimplikasi pada peningkatan kebutuhan talenta digital.
“Talenta-talenta digital inilah yang akan menjadi navigator utama penggerak ekosistem digital. Saat ini, setidaknya Indonesia membutuhkan 600 ribu talenta digital setiap tahunnya,” papar Menkominfo Johnny G. Plate dalam Grand Launching of the National Digital Talent Program 2022, disiarkan secara langsung oleh beberapa TV nasional maupun kanal virtual dari Yogyakarta, Selasa (17/5).
Johnny menjelaskan, di tengah laju peningkatan kebutuhan talenta digital yang signifikan, terdapat kesenjangan talenta digital dan peluang kerja. Ia menyontohkan, di kawasan Asia Pasifik, lebih dari 50 persen CEO menemui kesulitan untuk merekrut talenta digital dengan keterampilan yang tepat. Di level nasional, tercatat setidaknya 50 persen dari tenaga kerja baru memiliki keterampilan digital tingkat dasar dan menengah.
“Kita patut optimistis dalam mengoptimalkan potensi yang dimiliki, kita harus mampu menjadi generasi inisiator, inventor, dan inovator yang dapat memanfaatkan peluang era digital untuk kemajuan bangsa,” ujarnya.
(Indonesiatech)
Komentar