Pengembangan talenta digital di Indonesia menjadi salah satu program prioritas Pemerintah Republik Indonesia. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate menjelaskan, hal itu ditujukan untuk mempercepat agenda transformasi digital nasional.
“Permintaan talenta digital sangat besar. Pada tahun lalu, kami melakukan pelatihan keterampilan digital dasar bagi 12,5 juta penduduk Indonesia dalam satu tahun dan menargetkan jumlah 5,5 juta peserta ikut ambil bagian di tahun ini,” papar Menkominfo Johnny G. Plate dalam sesi diskusi ‘Indonesia Pavilion: Deepening Digital Growth in The New Economic Landscape’ yang berlangsung secara hibrida dari Davos, Swiss, Senin (23/05) malam.
Melalui program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD), Menkominfo mengatakan pihaknya melatih masyarakat Indonesia agar punya kecakapan digital di tingkat dasar. Kominfo juga mempersiapkan talenta Indonesia memiliki keterampilan digital di tingkat menengah melalui Program Digital Talent Scholarship.
“Tahun ini yang akan kita lakukan adalah sekitar dua ratus ribu milenial. Kami membutuhkan 9 juta talenta digital intermediate untuk 15 tahun ke depan, artinya setiap tahun kami harus memastikan memiliki 600.000 keterampilan digital intermediate, hal yang tentunya tidak mudah,” terang Johnny.
Menurut Menkominfo, dari kebutuhan 600 ribu talenta digital, Pemerintah memberi dukungan untuk melatih 200.000 peserta.
“Dukungan Pemerintah sebanyak sepertiga dari 600 ribu pelatihan kecakapan dan saya berharap ekosistem juga bergabung untuk memastikan talenta digital menengah akan tersedia dalam jumlah kualitas dan kapasitas mereka,” tambahnya.
Menteri Johnny menilai, penyiapan talenta di level keterampilan menengah tersebut merupakan salah satu upaya agar perusahaan teknologi global bersedia bergabung untuk membantu program Pemerintah.
“Bahkan, saya juga masih ingin semua ekosistem termasuk operator telekomunikasi untuk bergabung dengan kami, untuk memastikan bahwa keterampilan menengah akan tersedia tepat waktu,” lanjut Johnny.
Sedangkan pada level advance, Kominfo juga menyediakan pelatihan untuk mendukung pembuatan kebijakan digital.
“Ada sekitar 500 pelatihan untuk setiap tahun. Ini bekerja sama dengan universitas global terkemuka seperti Oxford, Cambridge, Tshinghua dan banyak lainnya, untuk memastikan bahwa pembuat kebijakan digital akan tersedia untuk Pemerintah,” pungkas Menkominfo.
(Indonesiatech)
Komentar