Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengapresiasi inisiatif United Nations Conference on Trade and Development (UNCTAD) membahas tentang data dan digitalisasi untuk pembangunan ekonomi sosial dan juga mengajak untuk menumbuhkan kesadaran global akan tata kelola data global.
“Kami berharap pembahasan ini dapat membawa dampak positif seperti perdagangan internasional yang pesat dan pertumbuhan ekonomi sosial,” ungkap Menkominfo Johnny G. Plate dalam Sesi High Level Dialogue: Towards Digital and Data Governance for All UNCTAD e-Commerce Week secara virtual dari Jakarta Pusat, Senin (25/04).
UNCTAD e-Commerce Week merupakan forum untuk membahas peluang dan tantangan pembangunan yang terkait dengan ekonomi digital. Dialog Tingkat Tinggi yang diselenggarakan UNCTAD berlangsung secara virtual dari tanggal 25 s.d. 29 April 2022.
Pada kesempatan itu, Johnny menjelaskan bahwa Indonesia mencatat dengan keprihatinan yang mendalam bahwa kemajuan dan implementasi transformasi digital masih mengalami beberapa tantangan.
“Sebaliknya, isu kesenjangan digital tetap ada. Hal ini dapat memberikan dampak berupa pemerataan akses konektivitas, lamanya konsensus global tentang regulasi data, serta sumber keterampilan digital dan literasi digital yang diperlukan untuk memanfaatkan teknologi digital secara bertanggung jawab, dan produktif,” paparnya.
Menurut Menkominfo, hal ini perlu menjadi perhatian untuk menemukan pendekatan tata kelola inovatif guna mendukung pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
“Dengan membahas berbagai pandangan pada pertemuan ini, Indonesia berharap para anggota dapat berdiskusi lebih lanjut dan dapat mengidentifikasi bidang-bidang baru yang dapat disepakati oleh negara-negara tersebut,” lanjutnya.
Johnny menyatakan, Pemerintah Republik Indonesia juga mengajak global knowledge partners termasuk UNCTAD untuk mengembangkan kerangka kerja komprehensif yang memfasilitasi dialog multistakeholders.
“Dialog kolaboratif ini diperlukan untuk mengumpulkan pandangan pemangku kepentingan tentang penerapan prinsip aliran data dan mendukung aliran data lintas batas yang lebih tepercaya dengan lebih menyoroti berbagai aspek dari masalah ini,” ungkap Menteri Johnny.
Pemerintah Republik Indonesia, menurutnya, telah berkomitmen secara konstruktif untuk berkontribusi dalam pembahasan data free-flow with trust dan cross-border data flow sebagai katalisator dalam berbagai pertemuan organisasi internasional.
“Dalam Presidensi G20 Indonesia tahun 2022, terutama dalam pertemuan Digital Economy Working Group dan Digital Economy Minister Meeting, pembahasan itu akan didorong lebih intensif. Saya berharap diskusi pada hari ini dapat bermanfaat dan memperkaya pembahasan,” terang Johnny.
(Indonesiatech)
Komentar