Literasi digital menjadi salah satu isu prioritas dalam DEWG G20. Presidensi G20 Indonesia mendorong pembahasan agar dapat dirumuskan penilaian yang komprehensif untuk meningkatkan produktivitas dan inklusivitas ekonomi digital
Usulan perangkat pengukuran terdiri dari empat pilar, yaitu 1) infrastruktur dan ekosistem; 2) literasi; 3) pemberdayaan; dan 4) pekerjaan yang dirinci menjadi 32 indikator.
“Dengan harapan pilar-pilar tersebut akan memberikan pengukuran standar keterampilan digital secara lebih komprehensif dan objektif,” ungkap Sekjen Mira Tayyiba saat membuka Lokakarya Perangkat untuk Mengukur Keterampilan Digital dan Literasi Digital di Yogyakarta, Kamis (19/05).
Melalui lokakarya itu, menurut Mira yang juga menjabat sebagai Chair DEWG G20, akan mengumpulkan pengetahuan dan pengalaman praktis dalam meningkatkan keterampilan digital dan literasi di antara anggota G20.
“Diikuti dengan perumusan rencana aksi masa depan untuk mengimplementasikan toolkit,” jelasnya.
Sekjen Mira berharap, setiap delegasi dan undangan dapat saling belajar serta berbagi pengalaman dalam meningkatkan keterampilan dan literasi digital.
“Saya sangat berharap hari ini kita dapat belajar dari sudut pandang dan pengalaman satu sama lain untuk maju dan terus mengintensifkan upaya peningkatan keterampilan digital dan literasi digital,” ujarnya.
Sekjen Kementerian Kominfo mengapresiasi kehadiran delegasi dalam Lokakarya Perangkat untuk Mengukur Keterampilan dan Literasi Digital.
“Saya senang sekali menyambut Anda semua di Workshop Toolkit G20 untuk Mengukur Keterampilan Digital dan Literasi Digital. Saya juga ingin menyampaikan terima kasih yang tulus kepada semua delegasi anggota G20, negara undangan, dan mitra pengetahuan global atas dukungan dan partisipasi Anda yang berkelanjutan selama pertemuan DEWG dan side event,” ungkap Mira.
(Indonesiatech)
Komentar