Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Pusat Data dan Informasi (Pusdatin) bersama BAKTI Kominfo siapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memahami internet serta mampu mengimplementasikan platform digital untuk pendidikan.
M. Hasan Chabibie selaku Kepala Pusdatin menjelaskan, saat ini dibutuhkan kompetensi SDM pendidikan dalam mengelola dan mendayagunakan teknologi untuk tetap membelajarkan peserta didik.
“Sebanyak 170 guru dari seluruh Indonesia yang merupakan Duta Rumah Belajar (DRB) dan Kapten Belajar.id kami panggil agar mampu mengimplementasikan penggunaan platform digital untuk pendidikan dan mengetahui hasil identifikasi penerapan literasi dan cakap digital dalam proses pendidikan,” jelasnya dalam keterangan persnya, Jumat (1/4).
M. Hasan mengatakan, Kemendikbudristek akan terus mendukung program kerja BAKTI Kominfo. Ia juga mengatakan peran DRB dan Kapten Belajar.id juga menjadi penggerak Komunitas Pembelajar dengan semangat kolaborasi dan diversifikasi good practice berbasis kreativitas dan inovasi.
“Sehingga bagian penting dari kemitraan dengan semangat kolaborasi dan ekstensifikasi pelayanan bagi pendidik di seluruh negeri dapat terealisasi,” kata Hasan.
Senada dnegan Hasan, Danny Januar Ismawan selaku Direktur Layanan TI untuk Masyarakat dan Pemerintah, BAKTI Kominfo mengatakan, pada tahun 2022 ini pihaknya sedang mempersiapkan peluncuran Satelit Republik Indonesia (Satria) yang akan mampu menyediakan koneksi internet pita lebar untuk 150.000 titik.
“Setelah terkoneksi maka diperlukan utilisasi pemanfaatannya untuk pendidikan dalam mendukung e-learning dan e-administrasi,” jelasnya.
Pengembang Teknologi Pembelajaran Ahli Utama, Kemendikbudristek Purwanto juga mengajak seluruh DRB dan Kapten Belajar.id dapat berkolaborasi bersama Pengembang Teknologi Pembelajaran sebagai agen perubahan.
“Kita harus memahami permasalahan belajar, seperti sistem, suprasistem dan sub sistem, filosofi pendidikan, dan sebagainya. DRB dan kapten belajar.id harus menjadi garda terdepan dalam hal literasi digital, minimal kemampuan 4C (critical thinking, creativity, collaboration, dan communication),” jelas Purwanto.
Sementara itu, Koordinator Data Pendidikan, Pusdatin, Kemendikbudristek, L. Manik meminta pihak sekolah untuk memperbarui informasi di Data Pokok Pendidikan (Dapodik) dan memastikan data setiap sekolah sudah benar.
“Data yang dimasukan pihak sekolah harus sesuai dengan kondisi kenyataan yang ada di lapangan. Hal ini untuk menghindari kendala untuk administratif dan operasional sekolah,” ujar Manik.
(Indonesiatech)
Komentar