Presiden Joko Widodo sebelumnya menyatakan bahwa usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) serta koperasi harus mampu membanjiri loka pasar (marketplace) dengan produk-produk dalam negeri.
Senada dnegan pernyataan Presiden, Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate terus mendorong pelaku UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dalam negeri agar lebih kompetitif.
“Bapak Presiden meminta UMKM segera naik kelas dan tidak boleh hanya menjadi penonton di tengah masifnya aktivitas perdagangan digital. Kualitas produk dalam negeri harus makin ditingkatkan agar lebih kompetitif,” jelas Menkominfo Johnny G. Plate dalam Forum Ekonomi Digital IV: Platform Digital Marketplace yang berlangsung secara hibrida dari Hotel Grand Hyatt, Jakarta Pusat, Senin (04/04).
Forum Ekonomi Digital Kominfo merupakan inisiatif Kementerian Kominfo mempertemukan pelaku ekosistem digital Indonesia. Melalui forum yang berlangsung setap tiga bulan sekali itu, Menkominfo Johnny G. Plate berdiskusi dan mendapatkan masukan dari pemangku kepentingan ekonomi digital nasional berkaitan dengan isu mutakhir yang perlu mendapat perhatian pemerintah.
Menurut Menteri Johnny, Presiden Joko Widodo sudah beberapa kali menyampaikan ada banyak yang harus terus diperbaiki dan dibenahi berkaitan dengan digitalisasi sektor UMKM di Indonesia.
“Dari hulu sampai hilir, dari penyediaan bahan baku hingga pembenahan bersama-sama seperti packaging, branding hingga pemasaran digital,” tambah Johnny.
Menkominfo menegaskan, untuk saat ini pihaknya mendorong pelaku UMKM berjualan digital menggunakan platform lokapasar digital di Indonesia.
“Program kerja Kementerian Kominfo ada program UMKM Go Digital – active selling dan UMKM Go Digital – scale up industri 4.0,” paparnya.
Pada tahun 2021 lalu, Kominfo pernah melakukan fasilitasi dan pendampingan bagi 26.000 pelaku UMKM mengenai penjualan digital di daerah destinasi wisata prioritas.
“Tahun 2022 ditargetkan 30.000 UMKM mendapat fasilitasi dan pendampingan teknologi 4.0 dari yang sederhana seperti pemanfaatan QR code hingga tahap paling lanjut pemanfaatan aplikasi aggregator penjualan digital,” jelas Menkominfo.
Menurut Johnny, pelaku UMKM harus dilatih menggunakan aplikasi lokapasar dan perencanaan serta pemantauan aktivitas bisnis melalui aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP).
“Sehingga pelaku UMKM bisa memantau penjualan pada berbagai marketplace. Apikasi ERP mini yang memungkinkan UMKM dapat memantau jumlah persediaan bahan baku dan barang jadi serta menyusun laporan keuangan. Hingga aplikasi Augmented Reality/ Virtual Reality (AR/VR) untuk visualisasi produk yang dijual,” ujarnya.
Johnny mencatat, Pemerintah sendiri telah memberi perhatian agar 64,2 juta UMKM Indonesia bisa Go Digital. Menurutnya, upaya itu dilatari potensi ekonomi digital Indonesia yang besar.
“Bahkan, pemerintah telah menargetkan agar pada tahun 2024 mendatang, jumlah pelaku UMKM yang tergabung ke dalam ekosistem digital dapat meningkat hingga 30 juta melalui Program Nasional Gerakan Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI),” tambah Johnny.
Selain memfasilitasi pelaku UMKM dengan pelatihan, Kominfo juga telah mempercepat pembangunan infrastruktur digital untuk mendukung produktivitas UMKM.
“Peran yang diharapkan dari Kementerian Kominfo juga berkaitan dengan kebijakan tata kelola data dan perlindungan data pribadi, literasi digital terkait keamanan bertransaksi, dan kebijakan lainnya,” pungkasnya.
(Indonesiatech)
Komentar